Aksi Brutal Ajudan Bupati Yapan aniaya supir truk hingga babak belur, Rabu, (20/12/2023) |
Beritamahulu.com, Kutai Barat - Aksi brutal Ajudan Bupati Kutai Barat aniaya supir truk CPO menjadi sorotan warga. Peristiwa yang terjadi di Jembatan Kinong, Jengan Danum itu terekam kamera warga yang mendokumentasikan aksi tak terpuji itu pada Rabu, (20/12/2023).
Dilansir Tvonenews.com,
dalam video yang berdurasi 3 menit 10 detik terekam suara seorang warga yang
nyeletuk berkomentar, "Moso
bupati .... Bupati kok seperti itu," celetuk penumpang bus di dekat
perekam video yang viral.
Dalam video itu, terlihat seorang pria
berbaju merah dan celana hitam yang diduga sebagai ajudan bupati Kutai Barat,
menendang sopir truk sawit setelah menarik paksa keluar dari pintu truknya.
Sopir truk itu tampak pasrah dan tidak melakukan perlawanan. Aksi pemukulan itu
juga disaksikan oleh Bupati Kubar, F.X. Yapan, yang berada di lokasi
kejadian.
Menurut keterangan bupati Kubar, aksi pemukulan itu terjadi karena sopir truk sawit tidak memberi jalan kepada rombongan yang baru pulang dari sosialisasi di Tanjung Isuy, Kecamatan Bongan. Rombongan bupati Kubar DPC PDIP menggunakan mobil dinas. Sopir truk sawit itu diduga sengaja mepet ke mobil bupati Kubar, sehingga nyaris menimbulkan kecelakaan.
Bupati Kubar, F.X. Yapan, mengaku kesal dengan
ulah sopir truk sawit itu. Ia mengatakan, truk sawit sering membahayakan
pengguna jalan lain karena tidak mengikuti aturan lalu lintas. “Truk CPO ini
banyak membunuh masyarakat kita, ini berapa kali sudah kejadian orang mati
tidak ada harga sama sekali, karena mereka jalan tidak ada aturannya masa
mereka konvoi sepanjang jalan, sudah konvoi, mepet lagi tidak mau pisah,” ujar
bupati Kutai Barat, F.X. Yapan.
Ia menambahkan, ia akan mencari perusahaan
sawit yang memiliki truk sawit itu dan meminta agar tidak lagi beroperasi di
jalan umum.
“Makanya besok saya cari itu perusahaan sawitnya, mau saya hentikan jangan lagi jalan di jalan umum, inikan jalan umum bukan jalan khusus,” katanya.
Ia juga mengaku tidak tahu kondisi korban yang
dianiaya oleh ajudannya. Ia mengatakan, ia hanya melerai aksi pemukulan itu
agar tidak sampai emosi.
“Disana itu saya melerai jangan sampai emosi,
ajudan saya itu emosi sudah,” ucapnya. Aksi pemukulan itu mendapat kritikan
dari warga sekitar yang menyebutnya sebagai aksi brutal dan tidak layak jadi
tontonan warga.(MM/BM).