• Jelajahi

    Copyright © Berita Mahulu - Berita Seputar Kabupaten Mahakam Ulu
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sponsor

    Diduga Keracunan Makanan, 22 Orang di Datah Bilang Dilarikan ke UGD

    Mikael Milang
    Senin, 02 Oktober 2023, 20.28.00 WIB Last Updated 2023-10-02T13:09:44Z


    Pasien yang diduga keracunan makanan, dirawat di ruang UGD Puskesmas Long Hubung, Minggu (01/10/2023 

    Beritamahulu.com, Ujoh Bilang - Puluhan orang warga Datah Bilang, Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu mengalami keracunan makanan. Peristiwa ini terjadi diduga para korban mengkonsumsi makanan yang dijual oleh penjual keliling menggunakan gerobak, Minggu (01/10/2023) siang.

     

    Dari laporan masyarakat yang beredar melalui pesan WhatsApp, para warga yang menjadi korban membeli makanan dan jajanan yang diduga penyebab keracunan, dilarikan ke UGD Puskesmas Long Hubung untuk mendapatkan perawatan intensif.

     

    Sekitar pukul 14.00  - 22.00 wita total pasien yang dirawat inap berjumlah 22 orang yakni anak-anak berjumlah 12 orang, balita berjumlah 5 orang dan dewasa berjumlah 5 orang. Sementara ada beberapa pasien yang tidak dilarikan ke Puskesmas lantaran hanya menderita gejala ringan.

     

    Pimpinan Puskesmas Long Hubung, Kristianus Yulianto Madang, menerangkan bahwa para pasien yang diduga keracunan mengeluhkan sakit kepala, muntah disertai dengan diare.

     

    "Penanganannya itu sekitar jam setengah 3 sore dan beberapa kunjungan pasien dengan keluhan sakit kepala, muntah-muntah dan diare. Pasien yang datang itu bertahap ada dua orang, tiga orang. Pada pukul 4 sore yang datang itu banyak sekali ada yang anak-anak dan ada yang dewasa juga," Ujarnya kepada Wartawan Beritamahulu.com melalui sambungan telpon, Senin (02/10/2023).

     

    Madang, panggilan akrabnya,  menyampaikan bahwa dari 22 orang pasien 21 diantaranya sudah pulang setelah observasi.

     

    "Yang 21 orang ada yang pulang jam 8 malam ada yang pulangnya pagi. Masih ada 1 yang rawat inap setelah kita bantu rehidrasi cairan dan anti vomiting atau pencegahan keracunan itu yang bersangkutan ini masih muntah-muntah jadi karena menjaga kemungkinan yang lebih parah lagi kita rawat inap sampai sekarang, ini belum kita pulangkan tapi kondisi sudah mulai membaik,” lanjutnya.

     

    “Kemarin ada 8 orang teman-teman medis yang menangani baik itu pemasangan infus, pemberian rehidrasi cairan kemudian kita memberikan obat anti vomiting untuk mengantisipasi penyerapan racun ke usus, dan puji Tuhan hingga saat ini tidak ada korban jiwa,” tambahnya.

     

    Madang juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil laboratorium kesehatan Provinsi Kaltim untuk mengetahui penyebab keracunan ini.

     

    “Kita masih menunggu hasil investigasi dan hasil laboratorium, nanti akan dirilis penyebab dari keracunannya ini apa, apakah dikarenakan oleh bakteri atau paparan zat kimia seperti petisida atau herbisida,”jelas pria asal Memahak Teboq ini.

     

    Mungkin juga penyebabnya bisa dari bakteri Salmonella, lanjutnya, Campylobacter, Listeria, Clostridium Botulinum, dan Escherichia Coli bakteri sehingga menyebabkan kejadian luar biasa keracunan makanan ini. “Informasi yang berkembang untuk sementara ini keracunan makanan yaitu nasi kuning dan beberapa makanan lain.”

     

    “Kita juga sudah melakukan pengumpulan sampel dan dari sampel itu nanti kita bisa menjustifikasi penyebab dari keracunan itu,” imbuhnya.

     

    Menjawab pertanyaan media terkait penyebab keracunan makanan disebabkan dari jajanan yang dijual oleh penjual keliling, Madang enggan memberikan pernyataan. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti.

     

    “Menurut keterangan para pasien memang mereka mengkonsumsi makanan yang dijual keliling itu, tapi kami tidak memberikan pernyataan bahwa penyebabnya adalah ini, kami mengumpulkan bukti-bukti dulu karena ini menyangkut hukum, asas praduga tidak bersalah dan nanti sudah ada hasil laboratorium menyatakan bahwa hasil paparan ini oleh makanan yang mengandung zat kimia berbahaya dan bakteri yang masuk kedalam makanan itu atau bukan, nanti kita rilis dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk menentukan penyebab dari keracunan itu,” tutupnya. (MM/BM)


    Komentar

    Tampilkan

    Berita Nasional