• Jelajahi

    Copyright © Berita Mahulu - Berita Seputar Kabupaten Mahakam Ulu
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sponsor

    Jaringan Seluler Long Apari Mati Total Berbulan-bulan, Pemerintah Diharapkan Turun Tangan

    Mikael Milang
    Minggu, 08 Desember 2019, 09.49.00 WIB Last Updated 2020-07-11T09:22:51Z


    Tower Telkomsel di Kampung Long Apari, Mati total selama berbulan-bulan

    Beritamahulu.com, Long Apari – Terisolir, kata ini tepat disematkan untuk desa-desa yang berada di daerah perbatasan ini, khususnya daerah Kecamatan Long Apari. Bagaimana tidak, daerah yang dikatakan sebagai Beranda Negara karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga yakni Malaysia ini tidak terdapat sinyal telepon yang memadai.

    Sebut saja Kampung Long Apari, Kampung Long Apari ini terdapat satu buah menara provider Telkomsel yang berdiri kokoh dikampung ini, tapi ironisnya, satu bar sinyalpun tidak ada sama sekali bahkan sudah berbulan-bulan masyarakat disini tidak menikmati layanan ini dan sulit berkomunikasi dengan kerabat mereka yang berada di Perkotaan.

    Salah seorang warga Noha Tivab, Mela (45), mengatakan bahwa dirinya susah untuk berkomunikasi dengan keluarga, mereka harus menuju ke hilir atau ke Tiong Ohang untuk berkomunikasi, sementara jarak tempuh jalur sungai dari Long Apari ke Tiong Ohang memakan waktu 2-3 jam perjalanan dan menghabiskan bahan bakar minyak (BBM) hingga 25 liter sekali jalan Pulang Pergi (PP), ditambah dengan kondisi sungai Mahakam yang mereka lintasi yakni banyak terdapat berbatuan, arus sungai yang deras bahkan jeram/riam yang kapan saja bisa mengancam nyawa mereka.

    Jeram/riam 611, ketinggian gelombang mencapai 1 meter dan kecepatan arus sungai mencapai 70 km/jam

    “Sekarang ini, kami merasa resah sekali ya pak, sudah berbulan-bulan kami tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga apalagi kami memiliki anak-anak yang bersekolah di kota, kami sulit memberikan informasi kepada mereka jika ada keluarga yang sakit ataupun meninggal dunia karena jaringan ini tidak ada. Ataupun sebaliknya kami tidak bisa mendapatkan informasi tentang mereka apakah mereka sehat-sehat sajakah atau tidak. Kalau kami mau telpon, kami harus milir dulu ke Noha Silat atau ke Tiong Ohang untuk telepon saja”, ujar Mela kepada Berita Mahulu, Sabtu (07/12/2019).

    Sementara, lanjutnya, kami harus melewati sungai, arus yang deras dan juga waktu yang tersita hanya karena ingin berkomunikasi.

    Ia menambahkan, sebelum jaringan telekomunikasi ini macet, warga yang ingin menggunakan jaringan pada tower ini harus membawa minyak sendiri untuk menghidupkan mesin pembangkit listrik pada tower/menara provider Telkomsel ini.

    “Disini ini pak, kalau masyarakat mau nelpon waktu masih belum rusak itu, mereka bawa minyak sendiri untuk menghidupkan tower itu. Jadi siapa yang mau nelpon, itulah yang bawa minyak”, tambahnya.

    Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis di Markas Komando Pamtas, Sabtu (07/12/2019).

    Secara terpisah, salah seorang Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis menyampaikan bahwa jaringan di daerah Long Apari terputus sejak Agustus. Menurutnya, jaringan telekomunikasi bagi masyarakat yang ada diperbatasan sangatlah vital.

    “Saya mewakili masyarakat Long Apari, menurut saya jaringan telekomunikasi ini sangatlah penting apalagi mereka memiliki keluarga yang jauh”, ujar Lubis di Markas Komando Pamtas ini, Sabtu (07/12/2019).

    “Kalau bagi kami sebagai Anggota TNI Satgas Pamtas ini sangat membutuhkan jaringan seluler ini, karena ketika hendak memberikan laporan terkait perbekalan kami, kekuatan kami dan keadaan kami pasti sangat sulit karena tidak ada jaringan seluler”, tambahnya.

    Anggota TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (SATGAS PAMTAS) Long Apari, Juan Lubis di Markas Komando Pamtas, Sabtu (07/12/2019).

    Ia melanjutkan, jika hendak memberikan laporan, dirinya dan anggota lain memberikan laporan dengan mencari jaringan internet rakyat dan jika jaringan tersebut tidak hidup dirinya dan anggota lain harus rela berjalan kaki hingga 2 kilometer menuju Sekolah SD setempat.

    “Kami melaporkan biasanya memanfaatkan dari wifi rakyat, kalau wifi rakyat ini tidak hidup, kita ke sekolahan SDN 005 Long Apari. Sebenarnya jaringan seluler inipun kalau hidup, non internet sih, tapi sangat membantu sekali dan berdampak sekali bagi komunikasi kita juga kepada atasan”, ujar Lubis.

    “Kami juga memiliki jaringan komunikasi yang utama yakni radio untuk bisa berkomunikasi dengan pos-pos terdekat. Yaitu, jalur radio ini berfungsi pada saat siang saja karena kami menggunakan tenaga Solar Cell/tenga surya. Kami sih berharap jika jaringan seluler di Long Apari ini bisa aktif kembali dengan cepat, inni justru sangat membantu kami dan masyarakat Long Apari dan pastinya memberikan dampak ekonomislah”, tandasnya.

    Jaringan telekomunikasi seluler provider telkomsel in tidak hanya macet di daerah Long Apari saja, terkadang didaerah ibu kota kecamatan, Tiong Ohangpun banyak mengalami gangguan seperti pada malam hari setelah listrik PLN padam pada jam 12 malam, jaringan seluler bisa mati total hingga pukul 9.00 wita keesokan paginya.

    Sementara jalur telekomunikasi untuk daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga ini harus menjadi prioritas khusus bagi Pemerintah baik daerah maupun Pusat. Hingga berita ini diterbitkan, jaringan seluler di Daerah Kecamatan Long Apari Mati Total.(BM/MM)



    Komentar

    Tampilkan

    Berita Nasional